Rahasia Tidak Kerja Tapi Bisa Berbagi THR

Enggak kerja tapi kok bisa memberi THR? Amazing…

Ya enggak ngasih THR sebanyak warga kampung juga kali ya. Setidaknya buat orang tua, adik dan keponakan.

Jadi walaupun tidak kerja, gak punya penghasilan tetap, tapi demi bisa ngasih THR buat keluarga, jelang lebaran nanti, masih bisa kita upayakan kok.

Mengumpulkan uang untuk Tunjangan Hari Raya (THR) bisa dilakukan dengan beberapa strategi keuangan yang disiplin dan efektif.

Berikut beberapa cara yang saya lakukan, dan mungkin bisa membantu nambah ide buat teman-teman.

Buat Rencana dan Target

Tentukan berapa banyak uang yang ingin dikumpulkan. Misalkan THR untuk ibu satu juta rupiah. Untuk adik lima ratus ribu. Untuk keponakan dua ratus lima puluh ribuan. Kalau keponakan ada dua berarti lima ratus ribu. Jumlah keseluruhan yang dibutuhkan untuk THR 2 juta rupiah.

Hitung jumlah yang harus disisihkan setiap bulan hingga hari H. Saya sudah mengumpulkan sejak Syawal tahun lalu . Jadi bisa dibilang waktu untuk mengumpulkan sekitar 10 bulan. Berarti untuk mencapai target dua juta sebulan harus menyisihkan sekitar 200 ribu.

Dari mana uang ini didapat dan disisihkan?

Gunakan Tabungan atau Investasi

Jika memiliki tabungan atau hasil investasi, bisa langsung dialokasikan sebagian untuk THR. Kalaupun masih memiliki penghasilan lain ya Alhamdulillah, berarti dana bisa lebih, terserah mau dialokasikan untuk apa.

Yang pasti, uang tabungan atau investasi itu ketika diambil untuk cadangan THR, tidak mengganggu kebutuhan utama.

Gunakan metode “simpan dulu, baru belanja” agar lebih efektif.

Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Hindari belanja impulsif dan utamakan kebutuhan pokok.

Saat belanja sembako cari peluang yang bisa dikurangi pembelian nya. Lalu kumpulkan uang yang seharusnya dibelanjakan itu. Seribu dua ribu kalau rajin bisa sampai lima puluh ribuan sebulan, kan lumayan…

Intinya coba untuk mengurangi makan di luar, langganan yang tidak perlu, atau pengeluaran lain yang bisa dikurangi.

Kurangi belanja tidak perlu

Cari Penghasilan Tambahan

Berdagang atau berjualan

Jualan online maupun jualan offline bisa dilakukan selama masih ada peluang.

Mau berjualan makanan, pakaian, barang bekas, dll semua bisa kita coba.

Bisa juga ambil kesempatan jualan musiman. Seperti menjual kue lebaran, hampers, atau barang lain yang banyak dicari menjelang hari raya.

Dropshipping atau reseller tanpa modal juga bisa dicoba. Apapun bisa dilakukan demi bisa mendapatkan penghasilan selama itu halal dan tidak melanggar hukum.

Kerja Freelancer

Freelance atau pekerjaan sampingan yang dilakukan kalau hasilnya dikumpulkan bisa melebihi penghasilan pekerja tetap.

Bisa lewat job menulis, humas jurnalistik, desain grafis, editing video, atau pekerjaan online lainnya bisa jadi sumber dana tambahan ini.

Platform seperti Fiverr, Upwork, atau freelancer lokal bisa membantu kita untuk mencari pekerjaan singkat.

Ikut program afiliasi atau referral juga cukup menggiurkan lho hasilnya.

Bergabung dengan program afiliasi marketplace seperti di Shopee, Tokopedia, Amazon, Tiktok, dll.

Promosikan link dan dapatkan komisi dari setiap pembelian yang dilakukan orang lain.

Bekerja sebagai freelancer

Sewakan Barang atau Properti

Jika punya sepeda motor atau mobil, bisa disewakan. Tapi pastikan keamanan dan kejujurannya.

Kamera, laptop, atau barang elektronik juga bisa disewakan sementara. Sampai alat mendaki gunung juga bisa banget disewakan lho ya…

Gunakan Celengan atau Rekening Khusus

Pisahkan uang untuk THR yang kita kumpulkan tadi di rekening berbeda atau celengan khusus agar tidak tergoda menggunakannya.

Bisa juga menggunakan fitur tabungan otomatis di bank atau e-wallet.

Manfaatkan Bonus atau THR Dini

Jika mendapatkan bonus atau uang tambahan, kadang kita suka mendapatkan rezeki yang tidak terduga gitu ya, nah jangan langsung dihabiskan. Tapi sisihkan sebagian untuk THR.

Jangan langsung kemaruk menghabiskan seluruh bonus untuk keperluan konsumtif. Tapi coba investasi kecil-kecilan yang cepat likuid seperti beli perhiasan emas, investasi reksa dana pasar uang, dan lain sebagainya.

Kerja keras mengumpulkan uang untuk THR

Dengan beberapa strategi tersebut di atas, mengumpulkan uang untuk THR walaupun bukan pekerja kantoran tetap bisa kita lakukan dan malah terasa lebih ringan dan terencana.

Semakin disiplin, semakin besar nominal rupiah yang bisa dikumpulkan, semakin mudah mencapai target!

Semoga bermanfaat dan mendapatkan THR berlimpah saat lebaran nanti ya…

35 thoughts on “Rahasia Tidak Kerja Tapi Bisa Berbagi THR”

  1. nah ini, aku juga pengen punya semacam asset bisnis yang bisa disewakan. jadi kita tetep bisa dapet pasive income meski tidak keliatan aktif bekerja hehehe

    Reply
  2. Orang tuh ya,Memang hanya melihat sesuatu akhirnya saja.
    Kok bisa bagi-bagi THR Padahal ga kerja? Sama kok beli ini itu, Padahal di rumah saja. Mereka ga lihat prosesnya pada. Padahal semua bisa disiasati dan diatur termasuk soal THR ya.

    Reply
  3. Karena kerja masih dipahami sebagai sesuatu yang rutin, ada status resmi, dan kelihatan yaa.. Padahal freelancer kan juga bekerja, nggak diem-diem bae dikasih uang ya kan hehehe. Jadi ingat kasus tetangga difitnah babi ngepet itu deh 😀

    Dan tips dari teh Okti bagus banget ini. Sekaligus bisa memberikan gambaran baru (yang sebenarnya nggak baru-baru amat) tentang bekerja. Asal disiplin dan rajin, “tidak bekerja” pun bisa kasih THR.

    Reply
  4. Berkah Teh Okti, semua direncanakan sedemikian rapi yaa..tp bukan gak punya kerjaan teteh mah yaa…kerja kok cuma ga status ngantor aja itu mah yaa. Bisa ditiru nih untuk ajarkan ke anak2 klo mrk jg mau berbagi di hari bahagia kayak lebaran

    Reply
  5. Keren banget. Niat mulia akan selalu diberikan kemudahan oleh Allah. Paling enak memang menyusun rencana keuangan. Dan bikin tabungan khusus terpisah untuk pengeluaran tertentu. Very inspiring. Saya mau ngikutin jejaknya aaahhh

    Reply
  6. Benar juga ya. Kita hanya terpaku pada perolehan THR dari perusahaan saja saat ingin memberikan THR pada keluarga. Sehingga, saat kita sudah tidak bekerja lagi mikirnya sudah tidak bisa memberikan THR pada keluarga.

    Padahal, kalau kita mau berusaha mengumpulkan sejak awal, maka membagikan THR buat keluarga bukan lagi hal yang mustahil.

    Reply
  7. Mungkin maksudnya tidak bekerja kantoran yang penghasilannya rutin kali, ya. Karena menjadi blogger profesional sebetulnya bekerja juga hehehe. Poin pentingnya memang di manajemen keuangan. Karena yang punya penghasilan tetap pun belum tentu bisa memberi THR kalau kebutuhan atau pengeluaran lainnya lebih banyak.

    Reply
    • Setuju Teh Herva. Mengelola Los tabungan bukanlah hal yang mudah, karena memungkinkan bisa dipake dulu tabungannya walau sih bisa dibalikkan lagi hehe. Namun, percaya deh, bisa apik menabung buat THR, semangat yuk!

      Reply
  8. Wah rajin banget udah ngumpulin THR untuk keluarga dari tahun lalu. Harusnya gitu yaaa, jadi ada persiapan dan jadi bisa ngasih juga ke orang tua dan ponakan-ponakan. Boleh juga nih ditiru idenya, apalagi income banyak ya sekarang bisa dari mana aja. Berjualan, affiliate, freelancer dan lain-lain.

    Reply
  9. Tahun ini merupakan tahun pertama saya tidak menerim THR sebagai karyawan swasta. Belum tahu rasanya kalau belum mendekati hari lebaran. Nyesek mungkin ada kali ya namun itu sudha jadi risiko keputusan yang saya ambil. Insha Allah kalau ada rejekinya bisa juga punya THR sebagai freelancer

    Reply
  10. Semoga tanaman sayuranku panen tahun ini. Jadi bisa buat THR ke sodara dan keponakan. Walau udah kagak kerja kantoran lagi, insyaAllah tetap bs menyisihkan sebagian penghasilan buat sedekah tahunan ini.

    Smg usaha kita, baik yg karyawan, freelancer atau punya usaha pribadi dimudahkan dlm mencari rezeki, diberikan kesehatan sehingga kita bs berjumpa lagi Ramadhan yg sebentar lagi. Dan Idul Fitri yg selalu dinanti.

    Reply
    • Aamiin, inshaAllah berkah untuk semua, karena jadi makin semangat ya kak Jihan berbagi THR ciamik. Terlebih nggak ada yang gak mungkin, karena rejeki ada aja deh jalan dari -NYA

      Reply
  11. Nah ini inshaAllah bisa yuk kita kasih THR, minimal ke keponakan atau saudara yang membutuhkan, atau ke siapa saja guna berbagi kebahagiaan di momen Hari Raya.

    Reply
  12. Kereen sekali tipsnya, teh..
    Rasanya THR ini pasti ditunggu-tunggu oleh anak-anak (ponakan) yaa..
    Berharapnya, meski ga banyak, tapi ada uang yang mengalir ketika mereka bisa menyelesaikan puasa Ramadan.

    Semoga tahun ini kita semua diberi kemudahan untuk beribadah dan tetap lancar jalin silaturahm.

    Reply
    • Strategi tahun ini lebaran deketan banget ama kenaikan kelas anak yaa..
      Jadi tabungannya dikumpulin lagi beres lebaran, buat persiapan masuk anak sekolah.
      THR, ga bole lupa.. meski sedikit, asal semua kebagian dan semoga jadi semangat anak-anak untuk rajin ibadah full di bulan Ramadan.

      Reply
  13. Tidak bekerja kantoran pun kita bisa berpenghasilan dari rumah. Bisa berbagi THR juga kepada yang tersayang. Semakin banyak peluan kerja online dari mana dan kapan saja ditekuni secara konsisten insya allah membawa hasil dan berkah 🙂

    Reply
  14. sebenarnya kalau ditekuni banyak banget bisis sampingan yang bisa dilakukan, dan sekarang, bekerja dari rumah sudah bukan masalah lagi. banyak yang bisa disambi. saya kerjain freelance writer ama sosial media influencer, masih aman sih

    Reply
  15. Tidak harus jadi pekerja kantoran dulu supaya bisa berbagi THR, ya. Semua orang bisa berbagi dengan sesama. Untuk yang berpenghasilan tidak tetap, bisa disiasati dengan berbagai tips yang sudah dibagikan oleh Tek Okti. Jadi selalu ada kesempatan untuk berbagi, yaa …

    Reply
  16. Aku lagi belajar dapetin kerjaan di platform2 freelancer yang mbak sebutin itu. Hmmm ya di masa serba sulit ini emang kudu hemat2 dan batasin pengeluaran yang kurang penting ya mbak. Kalau ada pemasukan yang penting langsung invest aja. Bab berbagi THR pun tak perlu memaksa semua harus dikasi, cukup org terdekat saja kalau aku. Mungkin juga privilige karena kami jauh dari keluarga dan gak menormalisasi mudik lebaran, kami mudiknya di hari lain yang bukan hari libur soalnya, sehingga tradisi bagi2 angpao hampir gak ada. Apalagi di keluarga suamiku yang non jawa, emang gak ada walau lebaran sekali pun. Kebetulan juga kami belum ada ponakan, cuma ada satu aja, itu pun balita 😀 .

    Reply
  17. Sudah lama menjalankannya
    Meski tak punya kerjaan seperti ASN dan lainnya, tiap kali Lebaran toh kami yang dinanti berbagi ke sodara dan tetangga sekitar
    Miris tetapi kondisi begitulah yang terjadi
    Sebab yang bekerja belum tentu diberi kelapangan hati untuk berbagi

    Reply
  18. Tahun ini agak ketar-ketir nih dgn THR. Sbg petani, aku cmn mengandalkan hasil tanaman tahun ini. Sebenarnya ada 2 jenis tanaman yg aku tanam skrg. Jagung dan sayur. Jagung ini diperkirakan panen akhir Ramadhan. Jd bs lah jd berkah buat THR. Itu pun kalo panen dan harganya bagus ya. Hehe.

    Begitu jg sayur. Skrg lagi nanam gambas dan kecipir. Masalahnya harga sayur smua lagi anjlok. Bahkan mentimun aja sampe diobral. Siapa aja yg mau bawa, silakan. Soalnya harga cmn di bawah 1.000 per kg. Ancur dah.

    Smg pas mendekati lebaran nanti, harga panen smua petani perlahan membaik. Shg bs sedekah lagi, termasuk memberikan THR kepada sodara/tetangga.

    Reply
  19. Insya Allah ya, Mbak. Selalu ada jalan Yang Bisa kita kerjakan agar bisa memberikan THR. Apa lagu bagi orang-orang terdekat dan tercinta. Termasuk dari hasil investasi juga. Apalagi akan banyak peluang yang bisa kita kerjakan di bulan Ramadan juga termasuk berjualan selama bulan Ramadan.

    Reply
  20. Banyak juga pekerjaan tambahan yang bisa didapatkan secara online buat nanti pas lebaran. Memanfaatkan bonus dan investasi kecil sangat praktis. Kerja keras dan disiplin kunci utama. Semoga strategi ini membantu banyak orang berbagi THR dengan lebih mudah dan terencana.

    Reply
  21. Ini aku bangett, jadi salah satu yang palingg menunggu2 untuk kumpulin uang THR buat saudara dan guru2 TK yg membutuhkan. bener2 seseneng itu ketika kita mengusahakan sesuatu untuk kebahagiaan orang lain. kebahagiaannya jangan ditanya, super aweeettt

    Reply

Leave a Reply to Indra Cancel reply

Verified by ExactMetrics