Keseruan Pelatihan Ibu Penggerak Angkatan XV Bagian 3: Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter
Halo para ibu, kembali lagi dengan saya yang sedang mengikuti Pelatihan Ibu Penggerak (PIP) angkatan ke XV mulai Senin 13 Mei kemarin sampai Kamis besok 16 Mei 2024.
Tulisan ini saya buat, sebagai pengingat jika suatu saat saya lupa atau kangen masa-masa pelatihan ini, bisa saya tengok lagi.
Besar harapan saya jika tulisan receh ini juga bisa bermanfaat bagi manteman yang memerlukan informasi seputar Profil Pelajar Pancasila dan kaitannya dengan Pendidikan Karakter.
Karena saya yakin Pancasila memiliki ribuan karakter baik yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah sepantasnya Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan baik dalam menerapkan pendidikan karakter.
Materi webinar PIP hari pertama cukup banyak karenanya saya membaginya menjadi tiga bagian.
Part ini saya akan coba menulis ulang mengenai materi Profil Pelajar Pancasila dan kaitannya dengan Pendidikan Karakter. Semoga bermanfaat ya…
Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter
Ada yang tahu kisaran usia untuk para Pelajar Pancasila itu kira-kira kisaran umur berapa ya?
Apakah dari lahir sampai usia 17 tahun, atau usia 5-17 tahun? Atau usia 7-17 tahun? Atau justru semua usia?
Sejarah Pelajar Pancasila
Istilah Pelajar Pancasila lahir ketika Presiden Jokowi melakukan pidato kenegaraan, pada 16 Agustus 2020.
Presiden Jokowi menyampaikan “Nilai-nilai luhur Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan nasional, tidak bisa dipertukarkan dengan apa pun juga. Kita tidak boleh memberikan ruang sedikit pun kepada siapa pun yang menggoyahkannya.”
Pada saat itu muncullah istilah Pelajar Pancasila yaitu sumber saya manusia yang unggul, seorang pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam hal itu, cakupan Pelajar Pancasila tidak hanya siswa, melainkan juga termasuk guru dan orang tua.
Lalu apa itu Profil Pelajar Pancasila? Bisa diartikan sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki nilai pendidikan karakter beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri, bernalar kritis; dan kreatif.
Jadi bisa diambil kesimpulan, pelajar Pancasila itu bisa siapa saja, dan berapa pun usianya alias sepanjang hayat.
Profil Pelajar Pancasila mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbudristek Tahun 2020-2024.
Manfaat Profil Pelajar Pancasila
Apa manfaat profil pelajar Pancasila? Tentu saja ada banyak manfaat yang secara langsung maupun tidak yang bisa dirasakan. Sebagaimana menerapkan pendidikan karakter, tentu saja akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan si anak. Manfaat lainnya:
- Bisa membekali diri dengan kemampuan pendidikan karakter untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di lingkungan
- Sudah terbiasa membekali diri dengan kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan zaman
- Membekali diri dengan keterampilan untuk bekerja sama dan berkompetisi secara global
- Membentuk karakter luhur dalam diri yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
- Serta dapat memperkuat identitas diri sebagai bagian dari bangsa dan negara yang berkarakter.
Mengapa Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter Dibutuhkan?
Kita tahu kalau pendidikan karakter itu mengandung kebaikan dan akhlak terpuji. Jadi tentu saja Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter dibutuhkan untuk membekali setiap individu dengan kemampuan dan karakter yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Siapa Sasaran Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter?
Jawabannya seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter bukan hanya diperuntukan bagi anak dan pelajar. Seluruh Warga Negara Indonesia perlu mengenali dan memahami apa itu Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter sehingga dapat menghayati secara bersama dan menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Karakter apa saja yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila?
Ada enam karakter (yang selanjutnya disebut dimensi) dalam Profil Pelajar Pancasila. Keenam dimensi ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
- Dimensi Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Dimensi Berkebinekaan Global
- Dimensi Gotong Royong
- Dimensi Kreatif
- Dimensi Berpikir Kritis
- Dimensi Mandiri
Bagaimana Cara Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan Karakter?
Dimensi Beriman
Profil Pelajar Pancasila harus meyakini keberadaan Tuhan dan mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari
Elemen dari Dimensi Beriman
- Akhlak Beragama
- Akhlak Bernegara
- Akhlak Kepada Alam
- Akhlak Kepada Manusia
- Akhlak Pribadi
Dimensi Berkebinekaan Global
Elemen kunci dari berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Elemen dari Dimensi Berkebinekaan Global
- Mengenal dan menghargai budaya
- Berkeadilan Sosial
- Refleksi dan Tanggung Jawab Terhadap Pengalaman Kebhinekaan
- Komunikasi dan interaksi antar Budaya
Dimensi Gotong Royong
Bisa diartikan sebagai kemampuan atau kemauan untuk berkolaborasi, peduli, dan berbagi dalam melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen dari Dimensi Gotong Royong
- Kolaborasi
- Berbagi
- Kepedulian
Dimensi Kreatif
Pengertian kreatif disini mengacu kepada kemampuan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memberikan dampak baik.
Bisa luwes saat mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi
Elemen dari Dimensi Kreatif?
- Menghasilkan gagasan yang orisinal
- Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
- Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Dimensi Berpikir Kritis
Bisa diartikan Dimensi Berpikir Kritis itu sebuah kemampuan mengolah informasi, mengaitkan informasi satu dengan lainnya, menganalisis, sekaligus mengevaluasi hingga dapat kesimpulan dan informasi akurat yang didapat.
Elemen dari Dimensi Berpikir Kritis
- Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
- Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedur nya
- Merefleksi pemikiran dan produk belajar
Dimensi Mandiri
Kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri, mengambil keputusan, dan bertindak secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.
Elemen yang termasuk bagian dari Dimensi Mandiri
- Regulasi diri
- Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Pesan untuk Orang Tua
Dari ulasan Profil Pelajar Pancasila dan Pendidikan Karakter di atas, muncul pertanyaan bagaimana agar orang tua bisa memaksimalkan diri menjadi pendamping belajar anak?
- Dengan terus kembali belajar karena zaman terus berubah
- Dengan bergaul dan bergabung di komunitas. Jadikan komunitas sebagai tempat belajar
- Ikhtiar disertai doa
Parenting adalah pekerjaan kolektif. Bukan individu. Kesuksesan anak menjadi tanggung jawab bersama antara guru, orang tua dan lingkungan.
Belajar bersama akan mempermudah orang tua mendapatkan ilmu sekaligus bisa berbagi pengalaman sesama orang tua. Komunitas bisa menjadi wadah yang efektif untuk belajar bersama.
Itu ulasan singkat yang bisa saya sampaikan mengenai informasi seputar Profil Pelajar Pancasila dan kaitannya dengan Pendidikan Karakter.
Supaya tidak lupa yuk kunjungi artikel Lima Nilai Karakter Utama Menurut Kemendikbudristek masih terkait materi Pendidikan Karakter dan baca sampai tuntas supaya lebih paham ya.
Keren mbak, bisa lolos ikut pelatihan ibu Penggerak, udah sampai batch XV aja ya. Semoga lancar dan sukses ya ikut pelatihan sampai hari terakhir.
Dengan menuliskan materi pelatihan di sini, semoga makin banyak juga yang membaca dan memahami, bahwa istilah pelajar pancasila itu bukan cuma buat anak sekolah saja.
Memang benar istilah ‘Belajar sepanjang hayat’ bahwa belajar itu tak terpentok waktu. Sekalipun sudah menjadi orang tua, kita harus terus belajar karena zaman terus berubah.
Belajar itu juga bisa kita ambil dari interaksi sosial kita sehari hari. Kadang ada aja nemu orang yang sifatnya nggak banget. Dari situ kita bisa belajar kalau jadi orang harus lurus lurus aja
Sepakat! Kadang suka heran juga kalo ada orang yg nggak mau maju karena males belajar sesuai jaman, kan jadi susah sendiri nanti, huhu..
wah seru banget teh, bisa ikutan nyimak dan terlibat di ibu penggerak, ini bagus nih konsep programnya utk bikin perempuan Indonesia berdaya dan berkarya terus ya teh, semangat teh semoga terus jd penggerak di daerah teteh
Informatif banget teh,
Tambah tahu dengan Profil Pelajar Pancasila ini tidak hanya diperuntukkan untuk pelajar saja, tapi semua lapisan masyarakat, noted
Terima kasih sharing dari hasil pelatihan PIP nya teh,
Pendidikan Pancasila akan terus dibutuhkan. Tetapi, memang sebaiknya tidak seperti zaman dulu yang sekadar menghapal. Jadinya termasuk pelajaran paling membosankan. Harusnya bentuk pengajarannya dibikin sangat menarik, sehingga terbentuk karakter yang sesuai dengan Pancasila
Bagus banget programnya Teh Okti. Materinya rinci dan punya visi misi yang jelas serta terarah. Saya setuju jika negara – dalam hal Kemendikburistek – menggalakkan penyebaran ilmu Pancasila tidak hanya kepada anak didik tapi juga kepada para pendamping. Baik itu guru maupun orang tua. Karena keterlibatan orang terdekat yang berada di lingkungan anak akan sangat membantu tersampaikannya misi pendidikan ini.
Saya mendadak ingat, saat SMA pernah ikut penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila). Isi ilmu nya mirip seperti di atas. Saya bersama lima teman terpilih mewakili sekolah. Saya seneng banget bisa dapat kesempatan itu. Meskipun menurut teman-teman yang lain, penataran selama seminggu itu cukup memberatkan. Jadi sepertinya apa yang dijalankan dulu dihidupkan kembali sekarang. Tapi apa pun itu, saya sangat setuju jika ilmu tentang Pancasila digalakkan kembali. Agar girah yang termaktub di dalam Pancasila tetap lestari dan terus dipahami oleh sekian banyak generasi.
Saya dulu jaman masuk SMP dan SMA juga masih ada program penataran P4 mbak. Pelaksanaannya seminggu dan wajib diikuti oleh seluruh siswa baru
Zamanku sekolah dulu ada pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) yang kemudian diganti jadi PPKN, yang aku lupa kepanjangannya hwhw, tapi ngerasa mata pelajaran ini emang penting diajarkan. Apalagi kalau gurunya bisa menyampaikan materinya dengan contoh nyata kehidupan bertenggang rasa/saling membantu di lingkungan pertemanan/masyarakat.
Kalau anak zaman sekarang masih ada gak ya pelajaran PPKn-nya, soalnya ini pelajaran yang bagus sih untuk membangun karakter anak yang peduli akan sesama.
Baca ini aku keinget jaman sekolah, Teh..
mendadak rinduu bangeet.
Meskipun sama2 belajar pancasila tapi anak jaman sekarang sungguh masih jauh karakternya sama kita dulu.
Orang tua dulu ngelepas anaknya sekolah dan pasrah dididik guru.
Sekarang di rumahpun kudu diawasin bener2 supaya ngga “kecolongan” dari hal apapun
Mengenai pendidikan karakter anak, memang bener sih kesuksesan anak itu dipengaruhi berbagai pihak baik dari sekolah, guru, orang tua dan lingkungan. Seneng banget ya Teh bisa ikut petihan ibu penggerak, nambah ilmu dan pengalaman juga
Setuju bangeeeet dan pendidikan karakter itu mesti juga dimulai dari rumah, lalu didukung sekolah dan lingkungan di sekitar ya.
Aku ikut penataran P4 dulu sampai kulaih kan masih ada ya. Sekarang kayaknya ganti nama. Dari zaman pendidikan Pancasila PMP, PKN, PPKN dan sebaianya entah apa lagi singkatannya hehehe..Intinya pembelajaran Pancasila memang harus terus ada, ga boleh sampai dihilangkan karena ini dan dasar negara kita. TFS teh Okti. Keren jadi ibu penggerak!
Udah lama engga denger tentang Pancasila yang dikaitkan dengan pendidikan karakter. Seingetku dulu ada P4 buat pegawai dan istri pegawai, lalu dapet sertifikat gitu.
Sepertinya sekarang metode pengajarannya beda ya lebih menarik dan interaktif. Kalau gitu kan lebih tepat sasaran dan hasilnya nyata bisa diterapkan.
Keren Teh…
Gimana caranya bisa ikut pelatihan ibu pengerak, pelatihannya materinya sangat daging. Membuat kembali teringat pelajaran ppkn/ pmp tentang norma Pancasila
Sekarang amat disayangkan karena pelajaran Pancasila gabung di materi Tematik yaa..
Buat anak yang sekolah cuma memenuhi kewajiban dan mungkin kebanyakan anak juga belum paham inti sari dari pelajaran tematik yang tercampur baur ini yaa..
Semoga dengan adanya kajian pelajar Pancasila, kita bisa kembali diingatkan kalimat penutup dari tulisan teh Okti yang aku suka banget. “Parenting adalah pekerjaan kolektif. Bukan individu.”
Setuju.
Asik yaa, teh..
Belajar bersama dengan visi dan misi untuk mencetak generasi yang berkarakter. Karena kalau melihat anak sekarang suka lieeuur sendiri akutu.. Banyak banget PR-nya.
Semoga bisa mendampingi anak-anak bertumbuh dengan karakter Profil Pelajar Pancasila.
setelah saya baca tulisan th Okti, saya baru tahu nih kalo ada istilah pelajar pancasila. kurang update nih saya hihi.
dan saya setuju sekali bahwa Pancasila bisa menjadi acuan yang baik dalam menerapkan pendidikan karakter di dalam kehidupan sehari.
btw saya juga jadi kepo sama program pelatihan ibu penggerak, kepoin ah
pelajar pancasila ini masuk dalam kurikulum merdeka ya mba? Eh atau beda lagi ya? Bagus ya jadi pelajar dan orang tua juga bisa memahami nilai-nilai pancasila, menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda
Ilmu baru tentang pelajar Pancasila, ternyata bukan hanya siswa or siswi aja tapi bisa siapa saja, dan brapa pun usianya alias sepanjang hayat.
padat ya pembelajarannya dan penting juga untuk anak didik karena karakter yang kuat diperlukan untuk menjadi pribadi yang kuat, ikut belajar juga nih dari blogpostnya teh okti
Bener sekali teteh. Bagaimanapun orangtua sebaiknya memang selalu semangat belajar. Sebagai pendamping anak yang baik harus belajar karena memang zaman itu pun berubah
Menjadi Pelajar Pancasila ini akan mendapatkan asupan ilmu positif yang bisa kita sebarluaskan. Terutama untuk anak-anak kita, penanaman karakter harus sedini mungkin.
Teh Okti emang keren sih, semangat terus belajar dan menginspirasi kita semua.
Sebagai koordinator p5 di sekolah aku tau banget keriweuhan bagaimana project ini mesti dijalankan, mana ga ada dana sekolah lagi haha jadi mesti kreatif cari ide agar project berjalan sesuai kehendak kurmer
Pancasila ini sudah jadi dasar negara. Makanya anak-anak harus terus ditanamkan pendidikan pacasila agar mempunyai karakter yang kuat. Dan salah satunya lewat cerita anak. Kemarin Alhamdulillah saya kemarin diberi kesempatan menjadi juri Lomba dongeng Puspeka. Dan tema diambil dari pendidikan karakter di atas.
Saya highlight pernyataan ini “parenting adalah pekerjaan kolektif bukan individu.” Setuju banget mbak, perlu kerjasama yang baik dari semua pihak utk melahirkan generasi terbaik ke depannya. Karena karakter anak tidak hanya bentukan dari rumah tapi juga lingkungan.
parenting, kalau dulu mah pada bilang ah ngurus anak itu nggak ada sekolahnya, tapi sekarang mah ada yah dan memang harus diikuti supaya generasi ke depannya makin baik, aamiin.
Terima kasih pencerahannya Teh jadi lebih paham tentang profil pelajar Pancasila yang kembali diajarkan lebih intens untuk anak-anak sehingga tujuan karakter yang baik tercapai
P5 ini beneran program yang bagus yah untuk diterapkan, bahkan tak hanya siswa/anak sekolah saja yang terlibat tapi juga peran guru dan orantua sekalian.
Pendidikan Pancasila menurutku penting banget sih. Mengingat kini masih banyak yang intoleran sehingga rentan memecah persatuan bangsa. Dari anak sampai lansia, nggak ada kata terlambat buat belajar nilai-nilai Pancasila.
Salah satu tantangan sebagai orang tua adalah harus bisa mengajari anak menggunakan cara yang sesuai jamannya, termasuk mengajarkan anak nilai luhur Pancasila sebagai bagian karakter.
saya juga alumni pelatihan ibu penggerak mbaa,,batch 12 kalo gak salah…bagus banget materinya dan membuka wawasan. Meski belum punya anak sekolah tapi jadi bisa prepare termasuk memilih sekolah kelak
Banyak dimensi yang dilihat ternyata. Semoga pendidikan pancasila ini bisa membangkitkan sisi Pancasila yang kuat, khususnya dalam keluarga ya
Seru sekali ya mbak kegiatan ibu penggerak ini. Ada pendidikan karakter dan pendidikan pancasila juga.
Saya justru baru dengar pelajar Pancasila ini lo. Berarti ibu-ibu seperti saya yang masih terus belajar juga bisa dikatakan sebagai pelajar Pancasila ya teh
Keren banget yaa mbaa kegiatannyaa, aku sering banget keknya kemarin lihat status temen2 soal Ibu Penggerak ini. masyaAllaah seneng banget ada komunitas yang isinya ibu2 produktif kek gini
Pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Dalam era globalisasi ini, dibutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berwawasan kebangsaan. Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan karakter.
Esensi pendidikan Pancasila ini sbnrnya bgs bgt. Tp implementasinya msh kurang. Pdhl nilai2 Pancasila ini kalo diterapkan di semua kegiatan manusia, negara adil makmur nyaman sentosa akan terwujud nyata. Smg bs tercapai saat Indonesia Emas ya.
Banyak yang menyalah-artikan pengertian pelajar pancasila hanya untuk siswa
ternyata orang tua bahkan guru juga bisa masuk katagori pelajar pancasila ya
Ternyata profil pelajar pancasila memiliki beberapa dimensi ya. Semoga dengan adanya program pelajar pancasila semakin bisa memperkuat pendidikan karakter generasi muda indonesia ya…
Selamat bergabung mbak jadi ibu penggerak. Banyak ilmu dan pastinya seru ya.
Seneng bgt nih jd pgn ikutan mba, bisa jd dasar jv ya buat anak2 kita di rumah
wah keren ibu penggerak. btw pendidikan karakter bagi pelajar dan anak muda memang dibutuhkan. mereka lah calon pemimpin2 masa depan.